Monday, May 9, 2011

snow white feat. ande-ade lumut 'aspal'


DONGENG SETELAH BOKER

Suatu waktu yang lampau.. hiduplah seorang putri yang cantik jelita lemah lembut baik hati dan selalu saja berbuat kebaikan. Cita-citanya adalah menghapus kemiskinan di muka bumi, tapi karena dia juga tak punya apa-apa dan males meniru Robin Hood versi cewek, maka cita-citanya diganti menjadi yang biasa aja yaitu menyelamatkan dirinya sendiri dari ibu tirinya yang jahat.
Sang putri diperlakukan bak anak tiri di rumahnya sendiri, ya emang anak tiri sih sebetulnya, heheh...... dia diperlakukan semena-mena dan dianiaya oleh si ibu tiri.
Suatu ketika ketika si ibu tiri sedang berdandan, memantulkan bayangannya di periuk nasi ajaib, si ibu tiri bertanya.

“Wahaiii periukk ajaibbb...siapakah gerangan yang paling cantik di seluruh dunia?” tanya si ibu tiri angkuh.
“Hm.....jawaban jujur apa bo’ong?” tanya si periuk ajaib bimbang.
“Jujur bego’!”
“Yang pasti bukan engkau ratuku....”
“APPAAAA.....”
Si ratu alias ai ibu tiri berteriak tak terima. Si periuk ajaib dibanting ke lantai.
“AAAAAAAA......” jerit si periuk kesakitan.
“Periuk tak tau diri! Setelah ku merawatmu, kau ku meni pedi, creambath, dan rebonding...ini yang kau katakan padaku?” tanya si ratu marah.
“Bukan begituuu ratu.... aku juga telah memberimu semua ini, kekayaan, dan jabatanmu ini, dan kau sekarang tega membantingku karna aku mengatakan hal yang jujur tentangmu bahwa engkau tidak cantik...”
“Haahh...... persetan denganmu, sekarang kau akan ku buang, kau sudah tak berguna untukkku...sama tak bergunanya dengan putri klemar-klemer itu...”
Sang ratu membuang si periuk ajaib ke tempat sampah, dan sang ratu segera berlalu untuk shopping di singapore dan makan siang di Prancis.
“Huhuhuhuhuhu......” si periuk menangis di tempat pembuangan alias sampah.
Sang putri yang sedang mengais-ais tanah mencari makan siang (lo emang ayam?) mendengarnya, dan mencari siapa gerangan yang menangis.
Setelah dicari-cari sumbernya ternyata si periuklah yang ditemukannya di tempat sampah.
“Periuk ajaib apa yang kau lakukan disitu?” sang putri memungut periuk dan memegangnya.
“Huhuhuhuuhuhuh...sang ratu membuangku...huhuhuhu....” jawab si periuk menangis sedih.
“Periuk jangan  nangiiss.......aku akan membawamu dari sini, akan kurawat kau menjadi periuk yang lebih terawat dari ini!” kata sang putri yang melihat bentuk periuk yang usang dan kotor.
“Kau baik sekali putri...padahal aku telah membuatmu sengsara...oohhh putri mulai sekarang aku akan membantumu merebut kembali tahta peninggalan ayahandamu....”
Sang putri yang polos kayak cinta fitri langsung ngangguk-ngangguk aja. Si periuk berhasil memprovokasi si fitri eehh.... sang putri.
Dendam si periuk pada sang ratu yang membuangnyapun akan terbalas dengan perantara sang putri.
Setelah pulang makan dari Prancis, sang ratu disambut oleh sang putri yang membawakannya minuman. Di minuman itu si periuk telah memberi racun bau naga yang membuat mulut jadi bau.
“Ah...ahh....bau apa ini...ah..ah.... dari mulutku...ahhahhh....apa yang telah kau lakukan, ahhh...ahh........” sang ratu merintih ketakutan, gelas yang tadi diminumnya jatuh ke lantai, sang ratu goyang dombret, goyang patah-patah, gergaji dan goyang ngebor.
“Hahhahahah..... kena deh!” kata si periuk yang dibawa sang putri.
Sang putri hanya bisa terdiam. Panik sendiri.
 “Kau periuk kurang ajarrr.......”
Karna mulut ratu yang bau, ratu  kemudian diungsikan ke hutan.
“Aku seorang ratu....jangan buang aku....jangan asingkan akuu....”
Ronta sang ratu saat dipaksa keluar dari istana. Sang ratu dibawa ke hutan yang sangat jauh dari lingkungan istana. Nan jauh di mato sana.
Sang ratu yang diturunkan paksa oleh prajurit istana langsung berjalan tak tau arah, sepanjang perjalanan sang ratu terus mengomel dan menggerutu.
“Kok ceritanya jadi gini! Ini kan cerita Snow White.... seharusnya sang putri yang dibuang! Bukan ratu! Periuk apa pula, seharusnya kan mirror mirror on the wall! Huuuhhh..... Mana bau lagi mulutku lah...malah jadi cerita hidayah.....”
Sang ratu terus mencari jalan keluar, ratu berpikir dia telah menemukan sebuah desa, tapi yang ditemukannya malah sebuah rumah mewah besar di pinggir hutan. Lampu di rumah itu menyala-nyala terang, suara musik membahana dari dalam. Musik ajep-ajep sedang dipasang.
Sang ratu tertawa-tawa kegirangan.
Setelah agak dekat ratu berhenti berlari, di sekeliling rumah itu terdapat sebuah kolam atau danau yang mengintari rumah mewah itu.
Sang ratu bingung harus bagaimana, masak harus berenang, ntar basah.....tiba-tiba....
“Haiiii......cewek-cewek.........”
Seekor katak besar dengan bentuk menyerupai manusia itu menghampiri sekumpulan gadis. Mereka nampak asik berbicara. Dilihat oleh ratu si katak selalu terkekeh-kekeh sedang sekumpulan gadis hanya memandang jijik ke arah si katak.
Kemudian satu-persatu cewek-cewek itu mencium si katak dan mereka semua disebrangkan ke rumah mewah itu.
Sang ratu segera menghampiri tempat si katak tadi berada. Menunggu si katak kembali kesitu.
Katak telah kembali,dan memandang sang ratu dari bawah sampai atas.
“Sapa kamu? Berantakan sekali dirimu!”
“Wahai katak, aku adalah seorang ratu dari negeri seberang, kulihat tadi kau menyebrangkan cewek-cewek tadi..... tolonglah sebrangkan aku dengan perahumu itu, aku ingin pergi ke rumah itu!” kata sang ratu sambil menunjuk rumah besar itu.
Si katak menutup hidungnya karna bau yang menyengat.
“Bau apa ini? Apa ini bau dari mulutmu...wah bau sekali..... sudah bau berantakan pula.... tak sudi aku menyebrangkanmu....”
“Ayoolaahhhh katak yang baik...tolong sebrangkan aku...... apakah aku harus menciummu untuk dapat menyeberang seperti cewek-cewek tadi, baiikk akan kulakukan....”
“Tak mau! Kau bau!”
“Apa..... tega nian kau padaku, aku kutuk kau tak akan pernah jadi manusia sebelum menerima ciuman dariku!”
“Baahh...walopun kau cium seratus kali aku tak kan mau... Emang aku sudah dikutuk dan akan sembuh jika seorang cewek yang jadi cinta sejatiku menciumku, dan yang pasti cewek itu bukan kamu! Lebih baik aku menjadi katak seumur hidup daripada harus dicium olehmu!”
(Loh jadi cerita pangeran katak!)
Si katak terus menutup menutup hidungnya. Tak tahan akan bau dari sang ratu.
“Hah! Kurang ajaarrr.....Kau benar-benar katak tak tau diri, keterlaluaaaannnnnnnnnn.......”
Sang ratu terus berteriak-teriak memarahi si katak. Dan ajaib si katak tepar, mungkin terlalu banyak bau yang keluar dari mulut sang ratu saat berteriak-teriak.
“Yaahhh tepar!”
Sang ratu mengambil kesempatan ini dan segera mengambil perahu si katak dan membawanya menyeberang ke rumah itu.
Dengan tergesa-gesa sang ratu segera masuk ke dalam rumah itu. Ternyata ada pesta, ande-ande lumut sedang mencari calon istri!
Saat sang ratu masuk semua mata memandang ke arahnya dengan pandangan jijik dan meghina. Semua menyingkir karna bau sang ratu yang memusingkan.
“Kau yang akan jadi istriku!” kata pangeran begitu melihat sang ratu.
Sang ratu kaget.
“APAAAA...”
“Haha....kok bisa!”
“Bagaimana mungkin?”
“Siapa dia?”
“Makanannya dimana sih?”
Semua saling berkomentar mendengar ucapan sang pangeran yang memilih sang ratu menjadi calon istrinya. Semua tak terima.
“Tapi anakkku, kenapa kau memilih cewek jelek, dekil, dan bau itu?” tanya sang paduka raja penasaran akan pilihan anaknya.
“Walaupun dia bau,,uhuk..uhukk...” sambil menahan nafas, “tapi dia masih suci,tidak tersentuh oleh si katak!”
Semua terbelalak.
Pangeran mendekati sang ratu dan dengan menahan bau, sang pangeran berkata, “Maukah kau menikah denganku, aku akan menyuruh semua tabib terbaik untuk menyembuhkan baumu ini...”
Sang ratu nampak berbinar-binar senang.
Sang ratu mengangguk. Diikuti oleh tatapan sirik yang lain, yang telah berdandan habis-habisan untuk pesta ini.
“Tapi pangeraan.....”
“Tapi apa calon istriku...”
Sang ratu yang sudah mulai sadar tidak akan berbuat jahat lagi karna melihat ketampanan sang pangeran langsung berkata jujur.
“Sebenarnya...sebenarnya...aku...aku sudah janda!”
Semua terkaget-kaget!
Sang pangeran hanya tersenyum.
“Tak mengapa calon istriku...... seperti tulisan di truk-truk di jalan....ku tunggu jandamuu..... yang penting kau tidak ternoda oleh ciuman si katak yang jorok itu...ohhhh...calon istriku...”
Dan kemudian sang eks-ratu yang kini jadi ratu lagi itu hidup bahagia selamanya dengan sang pangeran.

No comments:

Post a Comment