Thursday, January 26, 2012

Buaian angin terlalu indah tuk diabaikan...

"nyanyianku, kagumku, salakku, dan terberkatiku!"

Baiklah, ini mendekat pagi, pukul dua belas lebih sekian, dan yang kurasakan... ehm sekumpulan hasrat yang ingin terlontar keluar.
Lempari sajalah dengan tahi-busuk-bau dari peliharaan ayam sebelah, tapi ya sudahlah...


Lepehan Selanjutnya »»

Monday, January 23, 2012

Kicauan Rusuh

Dentangkan lagi ombak melodi nan angkuh
Biar mereka yang rapuh semakin nyinyir bergemuruh
Berkicau-kicau, rusuh

Dengungan rasa dalam buaian kata
Bukan maksud berkoar
Hanya sedang ingin membagi pikiran

Anjing di rumah sebelah menyahut
Rumah depannya tak mau kalah
Ramai sahut-sahutan terdengar gaduh

Kecoa busuk ingin jadi kadal raksasa
Merupa-rupa biar ikut meraja
Segala cara tak peduli perihal perkaranya

Angguk-anggukan saja kepala
Tertawa penonton bersorak
Matahari terbenam akan datang

Lepehan Selanjutnya »»

Saturday, January 21, 2012

HAPPINESS

laugh is one sign of happiness, mostly.

Setiap orang merasa bahagia secara berbeda.
Masing-masing orang mengecap nikmat dan larut di dalamnya, mungkin akan hal yang sama, dan lumrah jika berbeda.
Yang satu orang katakan butuh, belum tentu orang lain membutuhkannya juga.
Mungkin semua orang ingin merasakan hal yang sama.
Menginginkan satu perasaaan itu yang satu orang itu gembar-gemborkan.
Tetapi apakah akan ada rasa bahagia?
Atau terlebih akan menikmatinya?
Hmm...
Secara tak sengaja menemukannya.
Lalu menyesapnya sebentar, dan tak tahan.
“Ini bukan bahagiaku!”
Serunya, mungkin, dengan kata-kata jengah lainnya...
Lalu dia mengesampingkannya..
Meninggalkannya...
Dan tanpa dia sadari akan ada orang lain yang terluka.
Bahagia itu akan ternoda.
Kenikmatan itu akan sulit dicerna.


Happiness comes to everyone!
In different way..
And different kind...
When you like something and you do it,
You will enjoy it,
and happiness will follow after.

Thus, finding happiness is doing something you like.
Don’t bother others’ happiness, you and them are different.

Lepehan Selanjutnya »»

Saturday, January 14, 2012

The Door


Seekor laba-laba hitam yang terus sibuk membuat sarang hitam di atas pintu berjalan menjauh, membiarkan korbannya tak berkutik hingga saatnya nanti dia harus mati.

Pintu itu terus tertutup.
Walaupun berulang kali dibuka dari dalam, pintu itu tak mau membiarkan orang lain masuk.

Pemilik rumah datang dan berulah.
“Ku perbaiki dulu! Nanti juga dapat berfungsi.”
Pemilik rumah berlalu.

Datang tukang kayu.
“Aaahh ini hanya butuh waktu, lama lama jika sering dibuka, nanti pasti benar sendiri.”
Tukang kayu pergi.

Sampai saat ini pintu itu dibiarkan sebagaimana adanya.
Sebagai mana pintu itu pertama dibuat.
Terbuka dan tertutup ala kadarnya.

Setiap kali butuh dibuka, dia akan terbuka.
Jika tidak, biarkanlah dia begitu.

Mungkin kayunya memang tidak dibuat untuk membuka dan menutup sebegitu seringnya.
Yang penting masih dapat digunakan, kan?
Dan tidak menyusahkan.

Terkadang mungkin membuatku mengeluh, menggerutu, dan ingin menggantinya. 
Tapi pintu itu telah menempel erat pada engselnya. Menyatu.

Jadi, begitulah adanya.
Biarkan saja...

Lepehan Selanjutnya »»