She...

Dan selayaknya kapal di tepian dermaga, dia akan selalau melepaskan jangkarnya, merekatkannya erat agar tag tergerus ombak yang menerjangnya menjauh ke tengah ombak.

Gadis itu juga demikian, berlalu lalang kesana kemari, dan kala jenuh menghampiri, masalah yang menderanya tak mampu lagi dia lampaui, dia akan menyeret dirinya ke pelukan sesosok wanita dengan warna rambut yang memudar tua.

Elusan sayang, pertanyaan yang diulang, keraguan yang memerciki sebal, kenangan membekas masa silam, dan ejekan menyiratkan perhatian serta kekhawatiran, kan selalu beliau hantarkan kala kita merengek manja.

Aaahh,,,

Yang aku tahu..

Rengkuhannya adalah berkah perwakilan Tuhan.

Tuntunan nyata yang membawa kita ke jalan-Nya.

Doaku untukmu, Ibu, selalu!

Meski seringku menyakiti hatimu...

Sayangmu menyelimutiku, Aku tahu.

Apakah kesabaranmu terhenti, Ibu, ketikaku kecil tak jua kumengerti perkalian itu?

Apakah kau sebal, Ibu, ketika aku mencela masakanmu? Tak memakan hidanganmu?

Apakah kau hendak marah, Ibu, ketika apa yang kulakukan salah kulimpahkan kepadamu? Menyentakmu, bahkan berkata yang tak pantas kepadamu?

Apakah nafasmu hendak terhenti, Ibu, ketika darah mudaku membawaku lepas kendali, rusuh sana-sini, dan berulang tak jua menyadari? Melawan perkataanmu? Dan melanggar perintahmu?

Katakan,

Aku ingin dengar...

Apa yang terbesit di hati dan pikiranmu, ketika aku hendak berpetualang pergi demi masa depanku?

Apa yang ingin sekali kau perbuat ketika dengan tololnya aku mencelakai diri dan hatiku sendiri?

Maluku padamu!

Belum membahagiakanmu..

Doaku untukmu, Ibu, selalu!

Meski seringku menyakiti hatimu...

Sayangmu menyelimutiku, Aku tahu.

-simple world, easy gratitude, and wonderful meaning-