Friday, June 3, 2011

Terhipnotis Kharisma


03/06/2011, 23:20

Mataku berbinar.
Jantungku berdebar tak karuan.
Seringkali hatiku berdesir perlahan.
Tangan dan kakikupun gemetar saking senangnya.
Kala kau panggil namaku merdu.
Aku menggelegar.

Ucapmu syahdu walau sekeras apapun kau mengucapkan hafalan namaku.
Sungguh.
Aku merunduk.
Kedua kelopak mataku terikat.
Mulutkupun ku kunci.
Dua telapak tanganku saling tergenggam erat.
Aku meluap.

Kuharap kau sebut lagi namaku.
Kuharap hadirku kau tahu.
Setiap kali kita bertemu.
Setiap kali aku berpapasan denganmu.
Setiap kali ku dengar derap langkahmu.
Setiap kutangkap ekor bayangmu.
Aku tersambar.

Ohh jangan biarkan sang waktu menunggangi pelananya.
Ijinkan kandang itu tersegel barang sejam berselang.
Hingga menit berakhir.
Kau kan tetap utuh dimana bola mataku merekammu.
Aku bergejolak.

Segala bentuk ucapmu adalah titah bagiku.
Segala cara matamu memikatku adalah sihir yang membelenggu.
Tingkah polahmu bagai cambuk yang memporak-porandakan istana megah dari tanah yang ku bangun dengan susah payah.
Aku melenguh.

Apa kau tau suaramu canduku?
Sadarkah kau lirikanmu menerkamku?
Sudikah kau mengistirahatkan pandanganmu di jantung hatiku yang membisu?
Aku kan mengaum bak singa kelaparan...
Aku kan tersungkur pilu di hadapanmu...
Di bawah kakimu...
Budakmu, aku.
Budak tahta yang tak sengaja kau bangun sedemikian rupa.
Terhipnotis kharisma.

No comments:

Post a Comment