-Seteguk Penghapus Dahaga di Petak Gersang-
Nyanyian burung tak lagi renyah di dengar
Setiap bisikan yang terucap di bibir berlapis lipstik merah menyala itupun kurang begitu hangat merasuk di gendang telinga
Panik bak tempe kedelai..
Menjamur
Apakah masih ada tempat bagi ketulusan dan kejujuran?
Sedang seenak penaknya kemunafikan merajai tahta dunia yang semakin bergoncang
Bukankah kita ada untuk membuatnya tentram?
Tapi yang ada kenapa tak juga temaram?
Malah berguncang dan bergolak tak tentu arah!
Ssstt!!
Ini rahasia!
Ini rahasia!
Dulu para tukang teluh sudah berani bersabda
Besok bumi porak poranda
Apakah tangan, pikiran, hati dan ucapanmu akan kau ikat saja?
Ini... ini gara-garanya!
Mereka ingin pasang aksi..
Narsis. Unjuk diri. Eksis.
Ingin dielu-elukan pedagang koran
Digembar-gemborkan dengan tulisan
Biar sekacau, separah, sehina apapun dunia seisinya sekarang,
Tempatkan diri.
Kedepankan Logika.
Kungkunglah emosi.
Namanya: penyesuaian.
No comments:
Post a Comment